Selasa, 03 Februari 2015

SIAPAKAH AKU

Awal kata Salaamun alaikum wa rahmatullah wa barkaatuhu,alhamdulillah puji syukur pada sang kholiq saya masih di beri kesempatan untuk belajar dan berbagi dengan saudara semuanya.
Topik saya hari ini adalah tentang sebuah renungan untuk kita renungkan bersama,kadang kita bahkan sering hampir setiap saat mengatakan:
·         Ini AKU punya.....
·         AKU yang menyembuhkanya...
·         ini mobil AKU..
·         AKU yang berkuasa...
·         AKU hebat...
·         AKU sakit
Aku diciptakan bersuku bangsa berbeda beda.Akupun punya nama pengenal, diberi nama setelah lahir, akupun bergantung pula dengan manusia lain, pada keluarga, petani, nelayan, tukang jahit dan sebagainya. Aku bisa marah, sedih tetapi juga bisa sabar dan gembira. Aku ingin eksis ditengah hidup ini. Aku dijadikan Tuhanku untuk menjadi Kholifah, merawat bumi ini, bahkan aku tidak diciptakan kecuali mengabdi pada Penciptaku.Tapi pernahkan terlintas di benak kita siapakah AKU itu? 

Nah si AKU inilah yang harusnya kita kenal,inilah DIRI kita yang sebenarnya.Si AKU inilah yang melakukan segalanya,bukan jasad kita.Jasad kita hanya mengikuti si AKU ini.Jika si AKU ini kembali kepada yang punya maka jasad kita ini trekujur kaku menjadi bangkai tak bisa apa apa.
Masihkah saudara tidak mau mengenali si AKU ini? hakekat  AKU yang dimaksud disini adalah RUH.

Inilah
sebagaimana sabda Nabi SAW
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ وَمَنْ عَرَفَ رَبَّهُ فَسَدَ جَسَدَهُ
Artinya: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.

Eit, tetapi nanti dulu !  Mari kita coba kupas lebih dalam.RUH disini bukan berarti TUHAN,RUH disini adalah ciptaan yang di titipkan kepada manusia sampai batas waktu yang di tentukan.Jadi pada intinya pengenalan diri ini adalah tertuju pada RUHANI kita.AKU itulah si RUHANI.

“Siapakah aku?” ini menjadi sangat penting dalam pondasi spiritual. Manakala kita salah menganggap keadaan jatidirinya sendiri maka dia akan sulit kembali kepada Tuhannya. Sehingga dalam hadist Qudsi yang sangat terkenal disebutkan ;

“Aku adalah sebagaimana prasangka hamba-Ku”

Yah, aku adalah sebagaimana prasangka  kita terhadap diri kita sendiri. Sederhana saja, parsangka itulah yang akan menjadikan diri kita seperti apa, yang kita ingini. Jika kita ber anggapan atau ber prasangka bahwa diri kita kucing ya kita akan jadi kucing. Jika kita berprasangka diri kita harimau ya kita kan jadi harimau. Perilaku kita akan meniru dan berbuat seperti apa yangkita pikirkan. Dalam bahasa sederhananya, jiwa kita dibentuk oleh MINDSET kita sendiri. Pembentukan mindset inilah yang memegang peranan sangat penting bagi KESADARAN manusia.

inilah makna dari sabda rasulullah SAW  :

Artinya: “Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal Tuhannya maka binasalah (fana) dirinya.
Fana inilah yang di katakan KESADARAN.Jadi orang yang telah fana itu dia dalam kesadaran tinggi bahwa dirinya ini tidak mempunyai apa apa.

Mungkin ini dulu topik kali ini udah capek saudara,nanti sambung topik lain lagi Insya Allah....
 

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Allahu Akbar

Unknown mengatakan...

yess. insha allah barokah..

Posting Komentar

 

DZATIYAH ALIWUYYAH Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger